Minggu, 23 November 2014

Review Villa Cemara Cisaat Sukabumi.

   Masih jarang yang tau mengenai keberadaan Situ gunung dan Curug Sawer, padahal menurut saya tempat ini adalah tempat yang sangat bagus untuk diabadikan gambarnya dan tempat yang sangat memberi semangat baru karena damainya situ gunung dan segarnya air curug sawer. Untuk kesana sangat mudah dijangkau dan hal tersebut sudah saya bahas di tulisan sebelumnya.
        
   Panggil saja saya ara dan kakak-kakak saya yang baru dianggap kaka agil dan kaka euis, nama panggilan ini wajib karena kami sedang menginap di villa cemara dan hari-hari kamipun ceria karena kami selalu menyanyikan lagu terimakasih emak terimakasih abah, Fokus lagi yah teman-teman. Villa cemara ini adalah vila yang mempunyai 2 bangunan ada bangunan rumah panggung dan bangunan biasa yang bisa di bilang seperti bangunan kontrakan. Bangunan rumah panggung bisa di sewa untuk 12 orang, sedangkan untuk kami yang bertiga kami menginap di bangunan yang seperti kontrakan. Villa ini sangat asri karena tempatnya tepat di depan pintu gerbang situ gunung, jadi memudahkan untuk yang ingin bergegas ke danau dan curug sawer.
kamar yang kami tepati di villa cemara ini memiliki fasilitas yang sangat lengkap mulai dari kasur ukuran sedang 1, dan kasur susun yang bisa di isi 2 orang, namun sebeneranya kamar ini bisa diisi untuk 5 orang.

     fasilitas lainnya ada kamar mandi dalam yg dilengkapi hot water beserta sabun mandi dan sabun cuci tangan, ada selimut untuk 4 orang, ada televisi, ada gelas, kamar ini menurut saya seperti kamar hostel namun dengan fasilitas dan kenyamanan yang lebih bagus pastinya. Pemilik villa ini adalah ibu Tuti dan suami serta anaknya, menurut saya ibu Tuti dan suaminya sangatlah romantis, beliau-beliau adalah orang yang ramah dan memiliki gaya bahasa yang sangat modern dan bersahabat. Dengan uang Rp500.000 kami sudah bisa menempati kamar disana dengan segala fasilitasnya. Kalo kalian punya sejuta banyak pertanyaan mengenai daerah cisaat dan situ gunung bertanyalah dengan ibu tuti, karena beliau akan dengan senang menjawab pertanyaan kalian. 

      
   Di samping kamar kami terdapat pantry yang kalian bisa membuat kopi atau teh gratis serta memasak, tapi kalo ingin memasak bawa bahan sendiri  dan pastikan kalo kalian menggunakan dapur tersebut harus bersih yah jangan seenaknya, biasakan rapih dan  bersih. Kalo kalian males memasak silakan pesan ke ibu tuti karena ibu tuti menjual indomie telor,indomi bakso yang harganya Rp10.000 dan nasi soto ayam atau nasi goreng daging asap berharga Rp20.000 jadi kalian tinggal pilih mau yang mana, kalo kalian mau pulang dan nunggu angkot, kalian bilang aja sam bu tuti dia dengan cepat akan menelpon seseorang untuk menyurh angkot ke depan vilanya. Asik kan nginep di villa cemara.


Beberapa foto yang gue ambil di villa cemara :


























Bermalam di Tengger Permai, Bromo.

Bromo adalah tempat indah yang wajib di kunjungi, sayang banget orang indonesia kalo belom pernah dateng ke Bromo, di Bromo banyak sekali tempat yang menakjubkan untuk dikunjungi salah satunya adalah melihat matahari terbit dari pananjakan 1. Selama perjalanan saya ke bromo jarang sekali saya bertemu turis lokal bajkan dalam elf yang menuju bromo hanya kami berempat (team hemat) yang orang lokal, yang lainnya turis asing semua dan ketika kita nginep di Tengger permai lagi-lagi semua yang menginap disitu adalah turis asing, jadi kebayang dong bagusnya Bromo, sampe-sampe turis asing mau jauh-jauh dateng ke Bromo buat nikmatin indhnya Bromo.
            Penginapan Tengger Pemai ini pas di pemberhentain elf terakhir di Bromo, kita bilang aja sama supir elf  nanti dia juga ngerti. Waktu kita nginep di tengger permai kita pilih kar yang seperti rumah karena kita akan isi untuk berempat, dan terdapat fasilitas kasur besar dan extrabed kasur dengan harga Rp475.000 permalamnya. Dengan harga segitu fasilitas lainnya adalah kamar mandi dalam dengan airpanas, televis, jemuran dan selimut. Pemiliknya adalah seorang suami istri yang sudah agak berumur, jadi kalau pelayanannya lama wajib dimaklumi yah, kalo mandi air panas pun kalian harus bilang dengan ibunya karena air tidak otomatis dinyalakan, di tengger permai ini ada restonya juga jadi kalo laper kita tinggal pesen makan. Di Bromo cuaca sangat dingin sehingga extrabed ga kepake dan kita malah ngumpul kaya ikan asin di satu kasur, jadi menurut gue kalo berempat gausah pake extrabed.
            Buat kalian yang ingin menggunakan jeep juga bisa langsung sewa disini dengan harga Rp600.000  jeep akan jemput kalian dari jam 3 pagi sampe selsai perjalanan jam 11 siang, jeep akan membawa kalian ke pananjakan 1, Bromo, bukit teletubies dan pasir berbisik. Kesan selama disini intinya kalian harus mandiri dan jangan malu kalo ingin sesuatu untuk minta ke ibu dan bapaknya.

Beberapa gambar selama menginap disana.










Homestay Sumber Rezeki di Batu Malang yang nyaman dan murah.


Batu adalah destinasi yang sangat menarik untuk saya, saking menariknya saya dan team hemat memilih untuk menginap disana selama 4 hari di daerah Batu Malang. Karena tujuan kita BNS ( Batu Night Spectacular ), Jatim Park 1 dan Jatim Park 2, museum satwa, musemu angkut dan Selecta. Karena kami semua team hemat yang sangat berjaga-jaga masalah uang kamipun memilih homestay ataupun hostel dan ternyata di batu susah sekali hostel malah bahkan ngga ada  ( boleh di tambahin kalo emang ada, ya teman-teman ).
Banyak cari di berbagai website yang menyediakan jasa pencarian homestay murah dan akhirnya dapet di www.booking.com homestay murah yang jaraknya lumayan deket ke tempat wisata-wisata tersebut. Nama homestay tersebut adalah homestey Sumber Rezeki. Homestay ini homestay yang harganya masuk banget d kantong untuk menginap selma 3 malam 1 orang menghabiskan biaya Rp245.000 berarti 1 hari menginap disana saya menghabiskan uang sekitar Rp82.000 ( buletin aja yak ).
Untuk datang ke homestay ini kami menggunakan 2 kali angkutan umum, tapi yang tidak mau ribet naik taxi aja kira-kira Rp100.000 soalnya pas pulang kami naik taxi seharga tersebut. Dan menurut gue lebih baik naik taxi yang barang bawaannya banyak, jadi lo ga perlu ribet-ribet naik angkot 2 kali ganti sama nungguin penuh. Homestay sumber rezeki ini tepatnya ada di jalan oro-oro ombo dan sesampainya kami di depan homestay sumber rezeki yang kami pikirkan adalah tidur, bergegaslah kami langsung masuk ke homestay dan si mas yang punya homestay langsung nyamperin kami dan memberi sambutan hangatan kepada kami serta menyerahkan kunci kamar.
Pikiran pertama gue masuk homestay tersebut adalah salah satu homestay yang nyaman yang pernah gue inepin, kasurnya gede bersih dan nyaman, ada televisi, ada dispenser, ada popmie 8 biji untuk selama 4 malam dan yang terpenting kamar mandinya di dalam dan berasa kaya lagi di rumah. Dan pilihan kita nginep disini karena tempatnya sangat strategis, kalo mau ke BNS sama jatim park 1 lo tinggal jalan aja karena deket ga terlalu jauh. Di homestay ini selain nyediain popmie dia juga nyediain teh sama kopi gratis ada juga termos untuk masak air panas jadi lo ga akan suram disana. Homestay ini nyatu sama warung jadi lo jangan khawatir kelaperan, di depan homestay juga ada tukang makanan nasi goreng, nasi ayam bakar, ayam goreng serta martabak dan harganya wajar. Kenapa gue rekomendasiin homestay ini? Karena dengan harga murah, fasilitas yang memadai  dan yg penting yg punya ramah dan baik mulai dari masnya, istrinya, ibu sama baaknya semua baik. Ada satu kejadian waktu HP temen ilang dia malem-malem nganterin buat nyariin Hp ke lokasi HP ilang tersebut, dan waktu gue sakit si bapak malem-malem nganterin gue berobat ke klinik dan percayalah mereka ga mau di bayar dan bener-bener ga mau dibayar (semoga mereka selalu berlimpah rezeki).


Gue akan lampirin beberapa foto homestay, dan maaf ya kalo fotonya sedikit karena kita terlalu asik main di batu.







Sabtu, 22 November 2014

Perjalanan ke Situ Gunung, Cisaat Sukabumi.


           Senin  17 November 2014 adalah tepat dimana gue, winda dan windi ingin melancong ke situ gunung, sukabumi. Kerinduan kami akan emak dan abah (efek nginep di vila cemara) membuat kami ingin menginjakan kaki di tanah sukabumi, untung sukabumi bukan sukakamu (salah fokus). Perjalanan di mulai dengan seribu janjian yang akhirnya janjian tersebut membuat kita orang-orang malas mendapat sebuah pelajaran. Kita janjian jam 11.00 WIB untuk ketemuan di stasiun kota, berarti kalo dari kalideres gue harus berangkat jam 09.00 WIB untuk sampe disana jam 11.00 WIB. Namun apalah daya tiba-tiba windi yang akan bareng sama gue dari terminal kalideres, bilang kalo dia akan terlambat dan jam 10.00 WIB baru bakal sampe di kalideres. Akhirnya jam 10 pagi gue dan windi bertemu di terminal kalideres kita naik trans jakarta karena mungkin itu adalah pilihan yang terbaik, namun hal itu punah luluh berantakan ketika kita mentok di daerah samsat jakarta barat dan perjalanan ditempuh selama 2 jam, jadi kita sampe stasiun kota jam 12.00 WIB. Apakabar dengan winda? Winda aman karena dia sedang menikmati kopi mahalnya di kedai kopi ternama di stasiun kota, dia bilang dia pilih nunggu disitu takut di goda abang-abang dan anggep aja itu alesan yang sangat masuk akal tapi tak masuk di kantong.
Jam 12.00 WIB kita baru naik kereta dari stasiun kota jurusan bogor, dan memakan waktu satu setengah jam jadi kita sampe bogor jam 13.30 WIB dan pas temen gue ngomong gitu gue baru sadar kalo kereta kita yang dari stasiun paledang ke stasiun cisaat jam 13.25 WIB. Gue langsung pasrah kalo emang telat dan ternyata beneran telat, oh ya stasiun paledang ini jaraknya deket banget sama stasiun bogor cuman nyebrang aja, kalian ikutin pintu keluar dari stasiun bogor terus jalan kaki kearah kfc dan stasiunnya dibelakang kfc, ini gampang banget ditemuin, inget jalan kaki.

Keterlambatan kami ngebuat kita cemas karena takut tiket kereta untuk jam berikutnya udah habis terjual, dan ternyata tiket keretanya masih ada, kitapun loncat kegirangan (ini lebay benaran). Kereta selanjutnya cuman ada yang jam 18.30 WIB dan kami mikir pengen kemana karena masih ada sekitar 4 jam buat kita bengong doang dan daripada bengong doang gue mikir semikir-mikirnya buat ngabisin waktu 4 jam tersebut, cuaca dingin, kejar-kejaran dari stasiun bogor ke stasiun paledang ngebuat lemak-lemak gue berguguran entah kemana dan tiba-tiba lemak tersebut minta di upgrade ke lemak yang baru yg lebih modern dan tercetuslah KEDAI KITA buat meng-upgrade lemak kita di KEDAI KITA. Dari stasiun paledang ke kedai kita lo cuman perlu jalan keluar terus nyebrang naik angkot nomor 03 bilang sama abangnya berenti di taman kencana, abis turun di taman kencana lo tinggal nyebrang dan jalan dikit sampe deh. Harga makanan di kedai kita wajar ko sesuai dengan rasa dan porsinya, ngga terasa kita ngobrol-ngobrol sampe curhat colongan mulai dari skripsi, kerjaan sampe bubaran sama pacar. Kepedihan-kepedihan itu berujung kepanaikan pas kita liat udah jam 17.00 WIB, trauma akan keterlambatan kitapun langsung menuju stasiun paledang dan menunggu kereta datang. Kereta akhirnya datang dan saat itu gerbong ekonomi 3 sedang sepi penumpang, bahkan saking sepinya kita sampe kenalan dengan penumpang lainnya dan ngobrol-ngobrol mulai dari tentang ibu yang abis belanja di botani square sampe ngomongin mistisnya situ gunung.

Sempet kaget si sebenernya pas ada warga cisaat sendiri yang cerita tentang kawasan situ gunung  yang agak angker, tapi itu tak menghentikan langkah kita untuk tetap kesana. Jam 20.30 kita sampe di stasiun cisaat dan percayalah jam segitu disana udah ga ad angkot dan akhirnya kita naik ojek dengan harga yg telah disepakati Rp20.000 untuk satu orang, namun selama perjalanan tukang ojek tersebut ngedumel terus minta ditambahin terus-terusan dia bilang gelap dan jauh, dan percayalah ucapan abang ojek tersebut bener bener fakta. Jadi kamipun menambahkan karena emang beneran jauh, tapi tetep ga suka sama cara ngerengeknya mereka.
Dari stasiun cisaat ke vila cemara ditempuh selama 30 menit dengan jalanan malam yg ga ada penerangan sama sekali dan trek jalanan yg semakin naik serta suhu yang semakin dingin. Di vila cemara kami mulai merubah nama kami masin-masing panggil saja saya ara dan kakak saya agil dan euis. Percayalah vila cemara ini adlah salah satu penginapan terbaikyang pernah gue datengin. Pemilik vila ini adalah sepasang suami istri yang sangat roimantis, baru sampe kita udah disambut ramah dengan gaya bahasa mereka yang sangat bersahabat. 

Setelah kita berkenalan dengan ibu pemilik vila yang bernama bu tuti kamipun langsung diantarnya ke kamar yang akan kami tempati oh ya harga sewa vila untuk 3 orang Rp500.000 dengan harga segini kita dapet hal yang layak ko. Kamar bersih, ada tv, selimut, kamar mandi dalam dengan hot water serta sabun mandi dan sabun cuci tangan. Di samping kamar kita ada dapur yang tersedia kopi,teh,gula gratis ada dispenser dan kompor, jadi kalo mau masak disini bisa banget, dan tempatnya bersih banget. Bisa dibilang konsepnya seperti hostel karena ranjang tidurnya ada ranjang tidur susun yang biasa ada di tempat dorm. Vila cemara ini juga menyediakan makanan dengan harga murah, ada nasi goreng daging asap,soto ayam plus nasi yang harganya Rp20.000 ada indomie telor atau indomie bakso yang harganya Rp10.000 sangat terjangkau kan.

Setelah kami naro barang dikamar kami langsung menyerbu bu tuti mesen indomie, dan langsung masak air panas untuk bikin teh manis. Aduh rasanya sempurna banget malem itu, abis capek dijalan terus langsung terlena sama cuaca cisaat dan indomie bikinan tu tuti. Efek lama ga ketemu ngebuat gue, winda dan windi curhat-curhatan di sepanjang malam, janji sunrise di danau situ gunung kami abaikan, hal hasil jam 06.00 WIB  gue bangun duluan dan membangunkan para barisan untuk cuci muka, gosok gigi dan dan langsung ngetrek ke danau dan air terjun. Karena vila cemara ini tempatnya di depan situ gunung jadi perjalanan kita ke situ gunung semakin dekat cuman 30 menit dengan trek yg ga susah kita udah sampe dan percayalah cuman kita bertiga yang hari itu kesana dan gak lama tukang perahu dateng dan akhirnya kita naik perahu buat muterin situ gunung. Situ gunung ini adalah situ buatan yg menurut legenda situ ini dibangun oleh sebuah pendekar untuk kelahiran anaknya. Namanya juga seorang ayah akan berbuat yang terbaik untuk anaknya, bahkan mngebuat situ yang segitu luas dan indah aja ia mampu.Selama di perahu pas lagi ngelilingin situ gunung negbuat kita takjub banget karena ada pulau-pulau buatan juga. Pokonya tempat ini bagus dan wajib dikunjungi. 
 Situ Gunung

Danau Situ Gunung
                           
                                                          


                              
                           
                               
                       

                         




Lalu setelah puas di situ gunung kitapun ke curug sawer, jadi kalo mau ke curug sawer kita harus jalan balik lagi ke jalanan awal yg ke situ gunung dan perjalanan ini lebih jauh karena jaraknya 1,7 km sedangkan ke situ gunung Cuma 1km. Perjalanan ke curug bisa dibilang lumayan berat karena ada tanjakan dan turunan yg terjal, apalagi waktu saya kesana hujan sedang turun jadi sangat licin, sekitar 1 jam kita sampai di curug sawer dan semua itu terbayar ketika kita meminum dinginya air curug sawer, jujur air curug sawer adalah air terenak yang saya pernah minum, air brand ternama juga kalah enak, air gunung papandayan juga masih kalah enaknya. Di curug sawer kami sudah mulai agak lelah karena belum makan dan kehujanan jadi tenaga agak berkurang dan kamipun mengurungkan niat untuk berenang disana, namun sebuah keinginan harus diwujudkan dan kami para spartan  tetap berenang disana dan rasanya seger banget, airnya yan dingin bikin badan kita seger, dan setelah selesai berenang kita langsung bergegas untuk pulang.





Curug Sawer
                                
                                                   
     
Perjalanan pulang kita naik ojek, tapi kita juga harus ngelewatin trek yang agak terjal dimana treknya naik semua jadi sabar-sabar aja. Jalan ikutin jalur aja sampe ketemu warung barulah disitu ada ojek, dan percayalah naik ojek dari situ ke vila cemara ibarat naik kora-kora tapi ga ada pengamannya. Banyak-banyak berdoa aja dan banyak teriak ke abangnya suruh pelan-pelan. Turunan terjal, lebar jalan ga ada 2 meter samping kanan jurang, motor bebek biasa dan ban motor udah botak jadi nyelip mulu serta kondisi hujan jadi tanah becek semua dan licin. Dan faktanya daerah situ selalu hujan jadi kalo lo kesana dan naik ojek lo akan mengalami apa yang telah gue alami. Ojek dari curug sawer Rp20.000 sampe vila cemara, harga yg murah karena treknya kaya gitu, gue aja kalo jadi abangnya di bayar Rp100.000 juga ogah amat. Sesampai di vila kamipun langsung mandi dan siap-siap untuk pulang, dan saya kelaperan lalu mesen nasi goreng dan cuman gue yang mesen, winda dan windi berdebat ga mesen dan dari perdebatan itu dengan baik hatinya bu tuti memberikan kami 1 nasi goreng gratis dengan porsi besar dan rasa yang enak ( sungguh baiknya bu tuti ) 




Nasi Goreng Bu Tuti
kebaikan bu tuti belum berhenti karena waktu kita ingin pulangpun kami menunggu angkot yg tidak kunjung datang, dan akhirnya bu tuti menelpon seseorang untuk memanggil angkot agar ke depan vila, dan tidak lama kemudian angkotpun datang dan kamipun langsung naik angkot dengan salam perpisahan manis ke bu tuti, makasih banyak ya bu tuti yang baik,cantik dan manis (semoga ibu tuti baca terus di kasih diskon nginep,hahahahahaha) i love sukabumi deh, sukakamu juga boleh : )


Foto di cisaat pas mau pulang ke bogor

                                            









Rincian Biaya:


  • Trans Jakarta pp Rp7.000
  • Kereta jkt-bogor pp Rp10.000
  • kereta ekonomi bogor-cisaat pp  Rp40.000
  • ojek stasiun- vila cemara   Rp25.000
  • ojek curug sawer-vila cemara    Rp20.000
  • indomie bakso vila cemara        Rp10.000
  • nasi goreng daging asap + ayam   Rp20.000
  • angkot vila cemara-stasiun cisaat  Rp10.000
  • naik perahu di situ gunung      Rp10.000
  • vila cemara Rp500.000 (bagi 3)

Tips ke situ gunung

pake sepatu atau sendal gunung
pake pakain yg nyerep keringat
bawa jaket yg tipis aja, karena ngga terlalu dingin
bawa garam( kalo kena pacet ditabur pake garam )
bawa minum karena trek lumayan 
bawa jas ujan (sangat berguna dan penting )
isi yang akan di taro di dalam tas di taro plastik baru di masukin ke tas.
minum air di curug sawer karena airnya seger banget, dan sayang kalo ga di minum.

Kamis, 13 November 2014

Trip ke Bromo bersama Team Hemat


            Kelar skripsi bikin team hemat punya semangat buat backpacker ke suatu tempat ( kecuali gue yang belom skripsi ). Setelah perdebatan yang panjang akhirnya kita berempat ( ayu,afia, moni dan winda ) memilih Malang yang berada di jawa timur untuk mendambakan segala kesenangan kami. Dengan persiapan kurang lebih sebulan  sebelum keberangkatan membuat rencana perjalanan kami menjadi perjalanan yang sangat teratur, ibarat lomba baris berbaris kamilah pemenangnya. Tiba saatnya tanggal 12 september 2014 kami berkumpul di pasar senen dengan menggunakan kereta ekonomi seharga Rp65.000 . tips untuk kalian yang ingin ke malang, belilah tiket kereta kalo bisa 40 hari sebelum tanggal keberangkatan, dikarenakan tiket ke malang 
cepet banget habis karena banyak pelancong yang pengen kesana.

            Kurang lebih 16 jam perjalanan kami dari jakarta ke malang masih ngebuat team hemat cengar cengir ( betapa hebatnya temen-temen gue ) percayalah sesungguhnya temen-temen gue bukan orang yang mudah untuk diajak ngegembel, tapi kali ini mereka berendah hati untuk diajak bersusah-susah ria. Sampai di depan stasiun malang kita langsung naik angkot ke terminal arjosari Rp3.000 . saran dari gue adalah hati-hati yah bisa dibilang malang adalah kota yang para angkot dan taxinya menggunakan jasa carteran, jadi bisa dibilang menguntungkan atau sebaliknya tergantung dengan kebutuhan kita, contoh dari keluar stasiun malang kita udah diikutin sama calo angkot buat nganter ke terminal dengan harga Rp75.000 sedangkan kalo kita naik angkot sendiri gapake carter cuman Rp3000 seorang. Nah kebayang dong gimana hal tersebut, karena kita kaum gembel akhirnya dengan segala dan segenap kekuatan kita naik angkot AL ke terminal arjosari dengan uang Rp3.000 .setelah sampai di terminal arjosari langsung aja cari bus ke probolinggo. Bus dari terminal arjosari ke probolinggo Rp27.000 bus nya bus shandy putra, bus shandy putra sendiri ini sangat nyaman tempat duduk lebar, ac dingin, dapet koran juga kalo ga salah saat itu. Oh ya yang paling gue suka pas kita udah di dalem bus nunggu penumpang lain bakalan ada tukang makanan yang masuk ke dalam bus, nah percaya deh beli aja soalnya makananya enak-enak, dia jual lemper bakar, arem-arem, pastel dan masih banyak lagi. Oh iya bus dari terminal arjosari ke terminal probolinggo ini memakan waktu 2 jam perjalanan. Bus ini sangat gue rekomendasiin.

            Sampe terminal probolinggo kita ke toliet umum dulu, dan percayalah toiletnya bersih dan berlimpah air, engga kaya terminal di jakarta. setelah dari toilet kita nanya ke bapak-bapak buat naik elf di bromo dan bapak tersebut mengarahkan jalan, dan percayalah orang malang banyak yang baik tapi jangan langsung percaya juga soalnya kita beberapa kali sudah diarahkan terus tiba-tiba dia nyuruh naik angkotnya dia aja dan ujung-ujungnya nyarter, namun dengan tegas kita tolak, inget yah kalo nolak yang sopan jangan bringasan. Akhirnya setelah kita keluar terminal kita bertemulah dengan kenek elf, dan dia ngarahin kami untuk naik elf nya. Elf tersebut harus di isi 15 orang, tas tas kita di taro diatas elf. Kebetulan pas naik elf ke proolinggo kita berasa lagi di luar negri karena di isi sama bule semua cuman kita berempat yang lokal beserta supir dan si kenek.

            Perjalanan dari probolinggo ke desa tengger bromo menghabiskan waktu  1 jam. Tapi gausah sedih dulu pemandangannya keren banget. Dan setelah sampai di tengger kita langsung check in di penginapan yang sebelumnya kami sudah pesan, kami nginep di tengger permai 1 malam disana Rp475.000 bisa di isi 4 orang dengan extrabed beserta kamar mandi dalam dengan air panas. Percayalah extrabed yg kami pesan ngga berguna, soalnya dingin banget jadi 1 kasur di isi berempat karena semuanya pada kedinginan. Di desa tengger kalo malem ada yang jual sate ayam dan sate kambing per porsi Rp15.000 rasanya enak dan disana banyak warung atau warga yang jual kupluk, sarung tangan, masker, syal. Percayalah beli di penginapan kalo elo ga bawa dari rumah, kenapa? Karena temen gue mengabaikan itu semua dan dia nekat pas ke pananjakan 1 ga pake masker dan hal hasil dia beli masker di pananjakan 1 dengan harga Rp20.000 you know what? Maskernya masker angry bird yang biasa harganya Rp3000 kalo di jakarta, gimana gue ga kesel (abaikan aja ).

            Oh iya hampir lupa, waktu kita sampe di penginapan tengger permai kita langsung sewa jeep disana harganya Rp650.000 untuk ngunjungin 4 tempat wisata ( pananjakan 1 buat liat sunrise, bromo, bukit teletubies, pasir berbisik ) . dan paling lama jeep harus sampe penginapan jam 11 pagi. Penginapan tengger permai ini sebenrnya lumayan asik karena strategis, tapi sayang pelayananya lama mungkin karena si ibu dan bapak yg punya homestay udah tua. Dinginnya bromo buat kita gidur pules sampe-sampe si bapak supir jeep yg ngetok-ngetok kamar kita dari jam 3 pagi cuman kedengaran sama monic, yang lainnya ga ada yang sadar. Setelah siap-siap jam 4 kita jalan dari penginapan buat liat sunrise dari pananjakan 1, mobil jeep mulai jalan dan memasuki gerbang wisata dan yang bikin gue kaget adalah ternyata bayar dan harga tiketnya lumayan mahal Rp28.000 untuk 1 orang dan gue yg duduk di depan dengan polosnya langsung nyeplos mahal banget, dan si baak supir langsung bilang “yaudah mba bayar 3 orang aja” dan disaat itu gue merasa hampa ga ngerti mesti seneng atau gundah atau mengadu atau apalah (abaikan lagi aja).  Mobil jeep dengan gagahnya menysuri jalanan pagi bromo, ngga terasa tiba-tiba kita parkir di jalanan dan supirnya bilang udah sampe, gue cengo ga tau mesti bilang apa karena dia parkir di jalanan dan ga keliatan tangga pananjakan 1. Ternyata oh ternyata di depan sudah full dengan parkiran mobil jepp lainnya yang sudah lebih dulu sampai, dan percayalah saat itu oksigen sangat tipis jadi buat yang ga mau capek-capek silakan naik ojek ke tangga pananjakan, harga naik ojek kisaran Rp10.000-20.000 tergantung lo pinter nawarnya aja. Jangan kaget ya ada ojek biasa aja kalem aja gausah gimana-mana .

            Sampe di pananjakan 1 udah full sama orang dan kebanyakan turis asing, berasa bukan di negara sendiri lagi tapi tak mengapa karena sunrisenya dengan bulat membuat gue kegirangan dan pengunjung lainpun tampaknya sumringah dengan naiknya sunrise. Setelah puas melihat sunrise dan foto-foto kamipun kembali ke parkiran, percayalah jalan saja sambil menikmati pemandangan.



                                         

 sunrise dari pananjakan 1





                                       

pananjakan 1 setelah matahari naik.




            Dari pananjaka 1 kita langsung diantar pak supir ke gunung bromo, oh ya perjalanan ke gunung bromo dari parkiran ke kawahnyapun lumayan dahsyat, trek pasir jadi kaki kita kalo ngelangkah ya mendem-mendem gitu, tapi harus semangat ya. Tapi buat yang capek atau ingin merasakan sensasi lain disana ada ojek kuda, dan gue mencoba itu untuk naik ke atas dengan kuda Rp50.000 dan itu lumayan agak jauh jadi lumayan setimpal apalagi dengan badan gue yang lumayan lama kerendem minyak tanah (lebar). Sampe di atas di parkiran kuda kalian gausah seneng dulu karena masih ada anak tangga yang banyaknya banyak banyak banyak jadi lo harus menaiki anak tangga tersebut dulu baru lo bisa sampe kawah puncak, dan percayalah hal itu terbayar dengan keindahan di atas. Kalo udah sampe diatas foto foto dulu yah, saking asiknya kemaren kita foto-foto tiba-tiba ada pak cik yang bilang i ambilah gambar kalian, dan dengan pdd nya kita mau aja di foto, padahal ga kenal.



                                   

Dari parkiran jeep menuju ke atas kawah bromo


            Setelah dari bromo kita langsung diajak ke bukit teletubies disini keren loh, buat foto-foto. Banyk spot yang bagus pokonya dan karena kita berempat di bukit teletubies panggil saja kita tinkywinky,dipsy,lala,po. Sayangnya pas kita ke bukit teletubies disana baru aja ada beberapa lahan yang terbakar jadi hitam gersang dan bunga-bunga sedang tak bermekeran jadi kita ga bisa i am feel free like pinces syahrini.

            Bukit teletubies kami tinggalkan dengan beratus ratus kenangan yang terjepret di dalam kamera kami masing-masing, senyum kamipun makin mengembang layaknya adonan kue yang terlalu banyak di kasih baking powder. Pak supir dengan ceketan menyapu pasir-pasir jalanan dengan ahlinya dan tibalah kami di pasir berbisik dimana pasirnya bisa bisik-bisik tetangga kini mulai terdengar selalu di telinga ( abaikn aja orangnya lagi kejang-kejang ). Sejenak kami berempat terdiam, enggan mengeluarkan kaki dari mobil, bukan karena bagusnya pemandangan namun kita ga berani keluar karena angin lagi kenceng jadi kalo kita keluar bayangin aja ya, tapi karena kita sayang duit akhirnya kami keluar dan beberapa detik kemudian mulailah pasir-pasir tersebut dengan cantiknya memasuki mata kami sehingga kami kelilipan, dan kegiatan kami di pasir berbisik hanya sebentar karena kami sebenernya hanyalah kami.


                                   
                                             
                                                       
bukit teletubies bromo  
                                 
                                 


                                   



pasir berbisik 


            Sudah menelusuri ke empat tempat tersebut membuat kami lebih bersyukur bagaimana tuhan anggunya membuat dunia ini, IA membuat pandangan kita semakin luas akan apa yang telah diciptakannya, terimakasih untuk para team hemat yang telah bersatu manis manja dalam perjalanan kami ini, dan untuk kembali ke malang kamipun menggunakan transportasi yang sama seperti diatas, namun oh namun ketika kami sampai purbolinggo kami tidak naik bus shandy putra karena bus tersebut tidak kunjung datang dan hal hasil kami menaiki bus ekonomi yang sesak panas dan memakan waktu jauh lebih lama, mungkini inilah hukuman tuhan kepada kami yang selalu bilang gembel tapi tak mengujung gembel.
           
    

Selasa, 11 November 2014

Hiking ke gunung papandayan.

Badan gendut bukan halangan gue buat jelajahin cantiknya Indonesia. ini adalah  kedua kalinnya gue naik gunung papandayan. kenapa mau naik gunung ini? pertama karena treknya gak parah, kedua ada sumber air di tempat ngecamp, ketiga dari mulai jalan sampe puncak pemandangan di setiap jalannya bagus bukan main. perjalanan kali ini di sponsori oleh pacar yang berulangtahun, dia bilang mau ngerayain ulang tahunnya di atas gunung, dan gunung papandayan menjadi pilihan kami.

Rincian perjalanan dari bekasi ke gunung papandayan.

dari bekasi naik bus ekonomi ke garut, kalo ga salah waktu itu kita jalan jam 7 malem dari bekasi dan sampe sekitar jam 1 di garut. harga tiket busnya  Rp45.000 

sampe terminal garut naik angkot sampe gerbang kampung yang mau ke gunung papandayan, perjalanan sekitar 1 jam. naik angkot dari terminal Rp10.000 .
jangan kaget kalo naik angkot dari terminal sampe ke gerbang kampung yg mau ke gunung papandayan, penumpangnya dipaksain masuk karena supirnya cari untung, misalkan angkot buat 8 orang jadi diisi 15 orang, bisa dibayangin gimana parahnya,walaupun lo mau semarah apapun abangnya bakal lebih galak dan dia akan mempersilakan elo buat cari angkot lain yang mau nampung lo, dan percayalah tak akan ada angkot lain yg mau karena sistemnya semua sama.

dari gerbang kampung ke camp david naik mobil bak terbuka Rp 15.000 sistemnya sama empet-empetan, pokonya jangan ngeluh. inget lo mau naik gunung bukan mau photoshoot, tips buat gue yang cewe duduk depan isi 2. jangan duduk di belakang sempit dan sakit. 

dari camp david lo bakal dimintain retribusi seorang Rp4000, udah gitu lo tinggal naik deh, trek 4 jam, ada nanjak dan ada landai, tenang papandayan udah kaya tempat wisata udah banyak warung dan orang yang jualan disana, jadi pas lo lagi capek capek naik dibelakang lo ada tukang tahu sumedang  yang lagi manggul dagangannya sambil ngeduluin lo, ya elo jangan kaget biasa aja.

trek papandayan ga terlalu parah, tapi lo perlu hati-hati, tetep ga boleh takabur. harus tetep pake peralatan gunung yang baik, kalo ke papandayan saran gue pake sepatu gunung jangan pake sendal gunung soalnya trek pertama bebatuan, jadi bayangin aja sialnya elo jatoh  nendang batu-batu itu. lo bisa camp di pondok saladah karena emang disitulah lo seharusnya ngecamp, di pondok saladah ada toilet, air mengalir banyak jadi jangan takut kehabisan air, kalo lo ga bawa logistik disana ada warung yg jual logistik bahkan lo bisa minta masakin walaupun lauknya hanya  mie instan. oh iya kalo naik gunung pasti orangnya baik-baik, jangan malu untuk join kayu bakar, nyanyi bareng atau makan bareng, mereka pasti ngasih ko asal tau aturan aja. di papandayan terkenal banget sama padang edelweisnya jadi pas sampe sana lo harus joget-joget di padang edelweis karena itu asik banget, tapi inget jangan dipetik.


foto-foto yang gue ambil di gunung papandayan.





Sunrise di trek awal pendakian






                                                                 trek awal pendakian

                                                         






jalur mau ke tegal alun kalo yg ga mau kena becek.






bunga edelweis papandayan 







                                                               pondok saladah






jalur mau ke tegal alun 






                                                                   


Backpacking ke Dieng.

         Indonesia punya sejuta kebagusan yang enggak akan pernah habis buat kita nikmatin. mulai dari laut, gunung, candi, curug, danau, telaga dan masih banyak lainnya lagi. kali ini kaki saya melangkah di Dieng. Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo

siapa sangka kota yang berada di jawa tengah ini punya keindahan yang mesti dikunjungi, mulai dari telaga warna, batu ratapan angin, kawah sikidang, telaga mardada dan telaga-telaga lainnya sampe gunung prau dan bukit sikunir. kali ini adalah perjalanan kedua saya. perjalanan pertama  saya ke dieng hanya untuk  hiking ke gunung prau, namun karena terbatasnya waktu, kedatangan kali itu hanya untuk benar-benar menikmati gunung prau dan langsung balik ke jakarta karena ada kegiatan kuliah. 

perjalanan kedua saya kali ini di mintai tolong oleh teman saya untuk foto pre wedding. kebayangkan gimana bagusnya dieng sampe temen saya mau foto  prewed di dieng. keberangkatan dimulai dari termianl kalideres menggunakan bus dieng indah ongkosnya saat itu ( november 2014) Rp110.000 bus dieng indah ini lumayan dibandingkan bus damri dan sinarjaya yang ke dieng, karena bus dieng indah mempunyai tempat duduk yang lebih leluasa dibanding kedua bus tersebut. perjalanan memakan waktu kurang lebih 15 jam, lumayan bangetkan pantat kita di manjakan oleh bangku bus. setelah sampe daerah wonosobo bilang aja sama supirnya kalo kita mau turun di pertigaan micro bus yang mau ke dieng, nanti kita diturunin disitu harga micro bus dari pertigaan tersebut sampe ke dieng Rp15.000 (november 2014) memakan waktu kurang lebih 1 jam. 
setelah itu kita turun di dieng. selama perjalanan ke dieng kita bakal dimanjain sama pemandangan jalan yang keren banget dimana kanan kiri cuman ada ladang-ladang warga, pegunungan dan rumah warga dieng yang belum terlalu padat. sampai di dieng kita tinggal cari penginapan, kebetulan di pertigaan dieng di sebelah kanan ada penginapan bu djono penginapan ini sangat bersahabat dengan kantong karena untuk single dan kamar mandi luar cuman Rp75.000 sebenernya penginapan yg single ini bisa untuk berdua ko, tapi kamar mandinya diluar jadi kita harus share sama orang-orang yang nginep disitu, dan harga segitu  lumayan banget kan buat ngirit. kalo yg vip Rp150.000 nah yg vip ini kasurnya lumayan gede buat bertiga juga bisa udah gitu kamar mandi dalem ada air panasnya sama tv, lucunya saking gedenya kamar ini gue rasa muat bersepuluh asal extrabed. di bu djono ini bisa sewa motor harga sewa motor dari kita checkin sampe checkout Rp125.000 ukuran segini sebenernya luamayan mahal, karena di bali aja cuman Rp.75.000 tapi sepadanlah di dieng harga penyewaan segitu karena lo bayangin aja ke tempat wisata ga ada angkot jadi kalo jiwa lo bacpacker dan kaki  anti capek dan badai, silakan jalan sambil menikmati pemandangan, ya paling pas sampe penginapan atau rumah nyewa tukang pijet 2 orang.
           
gue bakal rinciin berapa lama perjalanan dari penginapan bu djono ke beberapa tempat wisata menggunakan motor sewaan. 

dari bu jono ke telaga warna kira-kira 10 menit (ambil kiri ikutin jalan )


dari bu djono ke batu ratapan paling 15 menit (ambil kiri ikutin jalan, searah dengan telaga    warna udah deket dari telaga warna )


dari bu djono ke sikunir kira2 , 30 menitan jalan lumayan agak jauh, tapi lo bisa teriak-teriakan di motor karena jalan kesana ngegemesin.


dari bu djono ke candi arjuna paling 5 menit, ambil kanan ikuti petunjuk jalan.


dari bu djono ke kawah sikidang paling 15 menit lewatin candi arjuna.


dari bu djono ke telaga mardada paling 25 menitan, di sini kalo airnya surut kurang istimewa.


dari ibu djono ke telaga dringo sekitar 1 jam, trek parah.


di dieng jangan takut nyasar karena petunjuk jalan sangat jelas, kalo nginep di bu djono minta aja peta wisata dan minta jelasin.

 tiket masuk ke tempat wisata yang paling mahal cuman 10.000 jadi jangan takut buat para bacpackers.

tempat wisata yang paling gue anjurin buat kesana, yang pasti batu ratapan angin. kenapa batu ratapan angin?  kesana dulu aja pokonnya.


tempat yang wajib lagi bukit sikunir, buat yang ga mau capek2 liat sunrise ya ke bukit ini, treking dari telaga cebong ke puncak sikunir kira-kira 30 menit, trek menanjak ga ada bonus tapi jalan udah disusun dan ga parah, pokonya udah enak ke sikunir. pastiin lo naik dari telaga cebong paling lama setengah 5, oh yah jangan lupa pake jaket,sarung tangan, kupluk (klo perlu) karena disini lumayan dingin bahkan beberapa orang yg ga kuat dingin banyak yg kena hipotermia, inget yah orang yg kena hipotermia bakal lemes dan ngelindur ngomong macem-macem, jadi mereka bukan kesurupan jadi harus di tolong, di peluk dan di buatkan minuman hangat. waktu gue ke sikunir gue pake baju flanel, jaket taslan yang bisa tahan sampe suhu 5 derajat, sarung tangan 2 dan kaos kaki dan yang penting sepatu gunung. 


buat makanan gue selama di dieng, gue makan di bu djono karena disitu makananya lumayan enak dan ga terlalu mahal.

nasi goreng biasa pake telor Rp10.000

nasi goreng ayam Rp.12.000
nasi ayam bakar Rp18.000 (kalo ga salah)
teh manis Rp.3000

gue akan lampirin beberapa foto keindahan dieng.






Batu Ratapan Dieng.






trek ke puncak sikunir


Puncak Sikunir 




                                                                    Candi Arjuna